Pages

Rabu, November 23, 2016

Mirah Sumirat SE, Dari Parlemen Jalanan Kecantikan Dan Kekuatan Terpancar Darinya

                                        Mirah Sumirat, srikandi buruh Indonesia(dokpri)

         Memimpin organisasi pekerja yang memayungi anggota sebanyak 70.000  merupakan tantangan tersendiri, berjuang untuk sejahterakan buruh dan keluarga merupakan amanat yang di emban oleh Presiden Aspek Indonesia bernama Mirah Sumirat SE. Persoalan buruh yang begitu banyak tak menyurutkan nyali perempuan yang lahir pada tanggal 20 September 1974. Aktifis buruh yang bekerja di PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta kerap menyuarakan bahwa buruh atau pekerja berhak untuk hidup layak.

Perempuan yang mengenyam pendidikan di Universitas Islam Empat Lima(Unisma) Bekasi, menjadi presiden Aspek Indonesia setelah di adakannya Kongres Luar Biasa Asosiasi Pekerja Indonesia yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal 13-14 September 2014. Setelah terpilih sebagai presiden dari federasi pekerja ia pun mulai membenahi roda organisasi, dengan anggota afliasi yang lumayan banyak, Mirah Sumirat terus berkonsolidasi agar pekerja Indonesia khususnya yang menjadi anggota Aspek Indonesia memahami peran sebagai anggota serikat.

Di Jalanan Suarakan Keadilan Bagi Para Buruh Indonesia
                                    Orator ulung di parlemen jalanan(dok:kspi.or.id)

Jika sebagian perempuan menghindari jalanan agar tidak kepanasan, namun berbeda dengan sosok perempuan berjilbab ini, jalanan adalah bagian mengekpresikan diri, kaum buruh terutama di ibu kota semakin mengenal kehadiran presiden Aspek Indonesia, dalam beberapa kali aksi buruh di jalan ibu kota, Mirah kerap menyuarakan agar keadilan buruh di Indonesia bisa di tegakkan.

Suara khasnya yang lantang semakin terdengar luas di mana mana, dari mobil komando ia hadir dengan berdiri tegar, isu isu perburuhan semisal kendala upah murah yang tak pernah selesai di negeri ini menjadi topik yang menarik untuk di bahas, tentang kebebasan berserikat yang banyak di intimidasi, jalanan tak membuat Mirah Sumirat ciut nyali, aura keberaniannya bersanding dengan kecantikan khas perempuan Indonesia.

Cuaca panas bukan halangan untuk suarakan kebenaran dan keadilan, tak surut Mirah melangkah ke dunia perburuhan, dunia yang sebagian orang menganggap itu adalah dunia maskulinitas. Perempuan harus di berdayakan di dunia kerja dan itu adalah cita cita Mirah Sumirah semenjak menjadi anggota serikat pekerja.

Jabatan Tingkat Internasional Dalam Genggaman Perempuan Indonesia
                                  Mirah Sumirat dalam forum buruh internasional(dok:kspi.or.id)

Tak melulu berada di jalanan dengan gaya orasi yang berapi api, perempuan yang tahun ini genap berusia 42 tahun menapaki dunia perburuhan untuk tingkat global pun di jajaki, setahun yang lalu Mirah Sumirat mengemban amanah sebagai Presiden UNI Asia Pasific Women’s Commitee dengan masa jabatan 2015-2019, tentu saja jabatan prestise yang merupakan pengakuan bagi perempuan Indonesia adalah kehormatan yang besar.

Mirah Sumirat terpilih dan menggantikan presiden terdahulu yang berkewarga negaraan Selandia Baru. Konferensi Wanita yang di selenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia dan di hadiri oleh 22 negara Asia Pasifik yang mempresentasikan para wakil pimpinan serikat pekerja dengan suara bulat memilih Mirah Sumirat sebagai presiden.

Di Forum Uni APRO saat dalam kata sambutan, Mirah Sumirat mengatakan “ Pekerja perempuan di seluruh dunia untuk mencermati tantangan dan masalah yang di hadapi perempuan dalam bekerja, antara lain soal perbedaan hak hak dasar dan diskriminasi di  tempat kerja. Kita punya tanggung jawab bersama membantu mereka.”
Hal lain yang perlu di perhatikan adalah bahwa pekerja perempuan rentan dengan perlakuan pelecehan seksual, kekerasan di tempat bekerja serta diskriminasi upah dan jabatan, yang patut juga di perhatikan adalah soal kesehatan reproduksi yang belum terjamin. Untuk itu seluruh pekerja perempuan berjuanglah, karena esok matahari akan terus bersinar. Itulah perihal cita cita yang di canangkan Mirah Sumirat saat menerima amanah jabatan sebagai Presiden Uni Asia Pasific Women’s Commite.

Usia Cantik Di Mulai Dari Usia 40 Tahun, Mitos Atau Fakta?

Hidup di mulai dari usia 40 sebuah filosofi yang hampir di yakini oleh sebagian besar orang orang, usia 40 adalah usia kematangan seseorang, dan bagi seorang perempuan usia 40 merupakan gerbang untuk menuju raihan positif baik untuk kehidupan dunia dan kehidupan kelak di akhirat. Sebagai seseorang yang mengenal baik dari sosok Mirah Sumirat, penulis menyimpulkan bahwa perjalanan usia cantik dari Mirah Sumirat adalah pengabdian. Di usia yang ke 40, Mirah Sumirat menjadi presiden Aspek Indonesia.

Mengurus pekerja bukanlah urusan mudah, waktu 24 jam rasanya tak cukup bagi Mirah Sumirat, banyak permasalahan ketenagakerjaan yang harus di selesaikan secara cepat dan efektif, Mirah Sumirat lebih mengedepankan sosial dialog untuk menyelesaikan masalah ketenaga kerjaan, bila itu tidak memungkinkan maka mogok kerja menjadi pintu akhir tapi sebenarnya Mirah Sumirat tidak menghendaki hal demikian.

Penulis sering mengikuti aktifitas sehari hari presiden Aspek Indonesia, entah energi dari mana beliau mendapatkan itu, satu hari ada beberapa aktifitas yang ia bisa ikuti dan bahkan harus berada di luar kota. Namun aktifitas seharian penuh di lewati tanpa beban tanpa keluhan, mungkin inilah kekuatan inner beauty. Perempuan memang kadang susah di mengerti.

Namun yang jelas di usia matang 40 lebih, kedewasaan cara berpikir dan bertindak Mirah Sumirat terlihat elegan, semoga saja di tahun tahun ke depan meski usia terus bertambah namun usia cantik terus dalam genggaman, semoga.

Perempuan Yang Menolak Otomatisasi Gerbang Tol

Angka pengangguran tahun 2015 menurut data BPS mencapai 7, 7 juta jiwa. Angkatan kerja baru terus bertambah dan belum lagi nantinya persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN semakin sengit, di mana nasib tenaga kerja Indonesia? Permasalahan penggangguran akan semakin bertambah dengan wacana otomatisasi gerbang tol, tak terbayang nantinya akan terjadi penambahan pengangguran bila benar benar terjadi otomatisasi gardu tol di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai presiden Aspek Indonesia dan juga presiden karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta menyerukan untuk menolak otomatisasi gerbang tol, perjuangan ini di dasari bahwa jika otomatisasi benar benar terjadi maka di pastikan berdampak pada pemutusan hubungan kerja secara massal yang mengakibatkan ribuan orang mengalami masa masa sulit. Menurut Mirah Sumirat negara pun harus memikirkan nasib rakyatnya.

                     Mirah Sumirat  menyelesaikan permasalahan buruh dengan elegan(dok JPPN.com)

Sebelumnya pun Mirah Sumirat di tahun yang lalu berhasil memperjuangkan agar pekerja kontrak menjadi karyawan tetap. Ternyata apapun yang di perjuangkan secara bersungguh sungguh pastilah akan mendapat hasil yang memuaskan dan itu telah di lakukan oleh perempuan bernama Mirah Sumirat.


Perempuan Indonesia Di Antara Kecantikan Dan Ketangguhannya

Di setiap zaman dan di setiap era perempuan Indonesia memiliki wanita wanita tangguh yang bukan saja memiliki paras cantik alami khas nusantara, tapi mereka memiliki daya juang yang begitu luar biasa. Maka tersebutlah nama Tjut Nyak Dien yang begitu melegenda di tanah Aceh yang berjuang angkat senjata mengusir penjajah Belanda, ada Dewi Satika di tanah Pasundan dengn konsep pendidikan bagi pribumi terutama kalangan wanita. Nama Rasuna Said dikenal sebagai nama jalan protokol di ibu kota, ternyata Rasuna Said adalah seorang jurnalis hebat di masa awal kemerdekaan dengan tulisan tulisannya yang begitu tajam. Dan tentu saja peranan RA Kartini yang tak bisa di kesampingkan.

Di era kekinian, era digital dan generasi milenial, kita butuh banyak perempuan hebat di nusantara, dari mereka lah negeri ini membangun peradaban, di usia cantik dalam rentang umur 35 hingga 45, nusantara membutuhkan figur figur yang menginspirasi. Beruntung penulis mengenal sosok yang kini menjabat sebagai presiden Aspek Indonesia, perempuan matang yang selalu memperhatikan pekerja agar taraf hidupnya lebih berarti.

Tak hanya jadi orator di parlemen jalanan, eksistensi Mirah Sumirat tetap di perhitungkan sebagai wakil ketua Tripartitnas yang mempunyai fungsi menjembatani hubungan industrial yang meliputi pengusaha, pemerintah dan jga pekerja. Di usia cantiknya Mirah Sumirat memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan pekerja Indonesia, terus berjuang bu presiden, kami selalu bangga akan perjuangan dan dedikasi Mirah Sumirat!

Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”

1 komentar: